Lima jurus antisipasi kesalahan kerja

Sebagai manusia, kita pasti pernah berbuat salah. Manusiawi bila kita ingin melupakan, menutupi, atau menyalahkan situasi. Walau demikian, cara yang paling elegan setelah melakukan kesalahan adalah menerima dan mengakuinya dengan minta maaf. Kemudian, yang terpenting adalah mengambil langkah tindakan untuk segera mengatasi dampak dari kesalahan tersebut. Cara kita mem-follow up kesalahan memiliki dampak yang lebih besar terhadap masa depan karir daripada apakah kita berbuat atau tidak berbuat salah.

Continue Reading

Bagaimana agar produktif?

Seringkali kita menjadi kolektor aktivitas untuk menjadi seorang yang produktif dan sesedikit mungkin berleha-leha. Benarkah langkah itu? Berikut adalah tips yang kami sarikan dari artikel menarik di www.psychologytoday.com, berjudul: How to be ultra productive-10 tips for mastering your time now.

  • Sibuk vs produktif. Orang-orang yang produktif seringkali lebih terlihat santai dari mereka yang overworked
  • Mengelola waktu = mengelola diri. Sepertinya kalimat Altshuler menjelaskan begitu gamblang dan dalam: “The bad news is time flies. The good news is you’re the pilot.” – Michael Altshuler
  • Daftar agenda. Awali hari dengan membuat poin-bullet yang akan dipenuhi dengan skala prioritas dan beri tanda ‘selesai’ di ujung hari. Pemberian tanda ‘selesai’ ini bermanfaat ganda, selain menegaskan pencapaian rencana, juga menambahkan bangunan kepercayaan dan keyakinan pada diri sendiri bahwa ‘saya bisa/mampu’. Efeknya, mungkin tidak langsung disadari, meski bibir Anda tersungging puas ketika memberi label ‘selesai’ dan bergumam ‘yes!’
  • Prioritas. Beri label A: must do; B: should do; C: could do. Ingatlah, prioritas yang efektif adalah ketika kita memilih 3 agenda utama, bukan 10 daftar panjang untuk dikejar dalam 1 hari. Untuk itu, pecahlah agenda besar ke dalam bagian lebih kecil dan buat kerangka waktu beserta prioritasnya. “The key is in not spending time, but in investing it.” – Stephen R. Covey
  • Selesaikan & re-prioritas. Implementasikan prioritas hari ini, jika belum tercapai, lanjutkan esok hari dengan menjadi prioritas.

Tips ini terlihat begitu sederhana dan terkesan mudah, akan tetapi kita perlu ingat bahwa sebagai manusia, ternyata membutuhkan agenda lain yang tak kalah bermanfaat. Seperti tercantum pada poin pertama bahwa sibuk tidak sama dengan produktif, maka luangkanlah waktu jeda. Waktu jeda ini bukan berarti membuang energi, sebaliknya berfungsi untuk isi ulang energi. Hasilnya, Anda akan terkejut ketika di ujung jeda tiba-tiba muncul solusi untuk masalah yang awalnya terlihat begitu rumit!

Selamat mencoba

Continue Reading

Langkah Sederhana Menghadapi ‘Persimpangan Jalan’ Dalam Berkarir

Setelah meniti karir bertahun-tahun dan berada dalam posisi yang tidak berkembang, mungkin saat ini Anda memiliki niat untuk meninggalkan pekerjaan. Anda mulai merasakan stagnansi karir, merasa pekerjaan tidak sesuai dengan minat dan passion Anda, sudah tidak ada tantangan lagi, dst. Namun demikian, Anda juga tidak ingin asal saja memutuskan untuk berganti karir. Bagaimanapun berganti karir tentunya membutuhkan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam.

Bisa dikatakan saat berada dalam ‘persimpangan’ Anda memasuki kondisi-kondisi tertentu dalam karir Anda. Satu atau lebih perasaan akan muncul dalam diri Anda yang mengakibatkan Anda terus berpikir dan berpikir.  Jika kondisi ini sudah memuncak, maka ada baiknya Anda segera mengambil tindakan agar tidak menjadi putus asa.

Berikut ini beberapa kemungkinan kondisi yang mungkin Anda rasakan saat tengah berada dalam masa ‘persimpangan’:

Merasakan Kebingungan Tanpa Solusi

Apakah Anda pernah merasa mengetahui apa yang tidak Anda inginkan, tetapi Anda tidak mengetahui apa yang diinginkan? Begitu juga dalam karir. Perasaan ini manusiawi dan bisa dirasakan siapa saja. Bagi mereka yang tidak mampu mengatasinya, kebingungan ini hanya akan menjadi kebingungan tanpa solusi. Seringnya orang yang menghadapi kenyataan ini cenderung pasrah, berpangku tangan, dan hanya menunggu kesempatan yang datang. Namun, bila hal baik yang ditunggu tidak segera datang muncul perasaan kecil hati.

Justru akan lebih baik jika Anda mengetahui apa yang diinginkan dalam berkarir. Bagaimana pun juga bukankah lebih mudah menemukan pekerjaan yang sesuai, jika kita tahu apa yang kita inginkan? Untuk itu, awali dengan melakukan penilaian pada diri sendiri. Mulai dengan mengetahui apa kelebihan dan kekurangan Anda, apa skill atau keahlian yang Anda kuasai, apa jejaring yang Anda miliki. Tidak ada salahnya menanyakan kepada orang di sekitar Anda yang bisa memberi masukan dari sudut pandang lain.  Anda juga bisa mulai dengan melakukan refleksi perjalanan karir Anda, milestone apa saja yang telah Anda capai selama perjalanan karir tersebut, apa keahlian yang Anda kuasai, apa tugas-tugas yang  menyenangkan dan tidak menyenangkan Anda, serta apa yang ingin Anda raih di masa depan.

Merasa Tidak Ada Kesempatan Lain

Di sisi lain memang tidak jarang muncul kondisi lain yang membingungkan. Anda merasa situasi tidak berpihak kepada Anda. Merasa sama sekali tidak ada kesempatan lain yang bagus. Anda merasa sudah berusaha, tetapi kesempatan sepertinya enggan menghampiri. Dalam hal ini jangan tunggu kesempatan, melainkan buat kesempatan tersebut. Ada harus bersikap proaktif, pikirkan pendekatan lain, cari tahu apa lagi yang belum Anda lakukan, usahakan untuk melihat sisi-sisi lain yang belum sempat Anda pikirkan. Akan selalu ada hal yang Anda lewatkan. Intinya bangun mindset yang tepat untuk mengarahkan Anda sendiri secara positif dan optimis.

Selamat melakukan refleksi karir!

Continue Reading

Tips Penting untuk membangun Jejaring Efektif

Mengembangkan jaringan seluas-luasnya adalah hal penting dalam dunia pekerjaan. Hal tersebut adalah salah satu cara terbaik untuk mencari tahu tentang kesempatan kerja dan untuk meningkatkan karir profesional. Networking, dalam bahasa kerennya, bukan hanya menambah lingkaran pertemanan, namun juga menjaring keuntungan lain seperti proyek sampingan bahkan pekerjaan baru di kemudian hari.

Namun bagi sebagian orang, membangun jaringan cukup melelahkan bahkan dapat dikatakan sebagai hal yang sulit. Untuk itu, langsung simak beberapa poin penting di bawah ini dalam membangun jaringan seperti para profesional.

Online
Internet penuh dengan kesempatan untuk menempatkan jejak terbaik ke depan dan bertemu orang-orang yang melakukan hal yang sama. Forum online adalah tambang emas digital sebagai prospek jaringan dan merupakan ide bagus untuk bergabung dengan kelompok professional secara online dan diskusi industri spesifik. Membuat sebuah website, blog, halaman bisnis Facebook atau serupa akan memungkinkan orang untuk mengenal Anda dan terhubung dengan Anda melalui alat keterlibatan seperti komentar, saling memberikan like, share, dan bahkan saham. Ketika koneksi Anda berbagi konten dengan koneksi mereka, pada dasarnya kedua belah pihak sedang memperluas jaringan.

LinkedIn
Pastikan untuk mengoptimalkan profil Anda dan terhubung dengan orang lain dalam profesi Anda. Ikuti kelompok industri dan pemimpin atau orang-orang yang berkedudukan dalam perusahaan, berpartisipasi dalam diskusi di mana Anda dapat menambahkan nilai, dan posting konten yang mungkin menarik bagi orang lain. Memberikan informasi yang berguna dan menghasilkan percakapan akan membangun profil Anda dan dapat menangkap perhatian pemain kunci di sektor Anda.

In Person
Raymond Arroyo, seorang penulis buku laris versi New York Times, dan seorang trainer menekankan “Lima Kesalahan yang Harus Dihindari Ketika Berjejaring dengan Twitter”, dan berpendapat jika “banyak yang percaya jaringan yang efektif dilakukan secara tatap muka, yakni membangun hubungan dengan seseorang dengan melihat mata mereka yang mengarah ke hubungan yang solid dan kepercayaan dasar”.

Tetap berhubungan
Kebiasaan dan tren yang seringkali terjadi dalam membangun networking adalah menghubungi rekan ketika ingin meminta bantuan seperti berpartisipasi dalam proyek Anda bahkan mencari pekerjaan baru. Hal inilah yang harus dihindari dalam memperluas jaringan. Tetap berhubungan berarti kontak rekan-rekan Anda sebisanya dalam kesempatan apapun. Dengan begitu, hubungan baik akan tetap terjaga dan secara bebas Anda bisa saling membantu dan bekerja sama satu sama lain kedepannya.

Berterima kasih kepada orang lain
“Terima kasih” memang terdengar seperti kata yang sangat sederhana. Namun, arti dari mengucapkan terima kasih jauh dari hal yang sederhana dan sepele. Mengapa? Berterima kasih kepada siapapun atas apapun yang mereka lakukan untuk Anda berarti juga memberikan rasa hormat, memberikan rekognisi dan juga menganggap apa yang dilakukan rekan Anda tersebut sebagai syukur. So, jangan lupa sisipkan “terima kasih” atas bantuan apapun yang Anda dapatkan.

Hubungi para alumni
Sekolah Anda dan teman sekelas pendidikan tinggi adalah jaringan yang luas dan sering dilupakan. Reid Hoffman, pengusaha internet dan co-founder LinkedIn menyatakan dalam profil Fast Company bahwa “Salah satu tantangan dalam networking adalah banyak yang berpendapat menghubungi orang yang tidak dikenal bahwa merupakan hal yang dingin. Kenyataannya, mereka adalah orang-orang yang sudah mengenal Anda dengan baik, mengetahui Anda berdedikasi tinggi, cerdas, dan team player.”

Continue Reading

Sudah Tepatkah Pekerjaan ini untuk Saya?

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk mengevaluasi Karir Anda saat ini ataupun untuk menentukan karir Anda selanjutnya:

1. Apakah aktivitas dan bisnis yang dijalankan organisasi sejalan dengan minat dan nilai-nilai yang Anda anut? — Lebih mudah memberikan 100% kemampuan dan tenaga Anda apabila Anda antusias terhadap apa yang dikerjakan oleh organisasi.

2. Apakah ukuran organisasi punya pengaruh besar kepada Anda? — Apakah itu perusahaan besar atau perusahaan kecil sering kali mempunyai pengaruh langsung terhadap Anda. Salah satu manfaat bekerja di perusahaan besar adalah adanya kesempatan yang lebih besar untuk berbagai program training dan jalur karir, lebih banyak level manajerial, dan biasanya fasilitas kepada karyawan juga lebih banyak dibanding perusahaan kecil. Biasanya perusahaan besar juga memiliki teknologi yang lebih maju. Kekurangannya adalah, pekerjaan-pekerjaan di perusahaan besar cenderung sangat spesifik.

Salah satu kelebihan bekerja di perusahaan kecil adalah memiliki lebih banyak otoritas dan tanggung jawab, hubungan yang lebih dekat dengan manajemen dan tidak jarang pemilik perusahaan langsung, serta dapat melihat lebih jelas kontribusi Anda kepada keberhasilan perusahaan.

3. Apakah sebaiknya Anda bekerja di perusahaan yang relative baru atau sebuah perusahaan yang sudah mapan? — Bekerja di perusahaan baru biasanya terasa seru. Namun, bisnis baru mempunyai kemungkinan gagal yang lebih tinggi. Meskipun begitu, apabila perusahaan berhasil tentu saja peluang bagi Anda untuk mendapatkan bagian keberhasilan itu akan lebih besar. Karena itu pilihlah perusahaan baru yang memiliki kemungkinan sukses yang besar.

4. Apakah pekerjaan ini sesuai dengan minat Anda dan membuat Anda bisa mengembangkan keterampilan Anda? — Walaupun Anda mencintai perusahaan dan rekan-rekan kerja Anda, Anda akan tidak bahagia apabila Anda tidak suka pekerjaan Anda sehari-hari. Karena sulit mengetahui apakah Anda akan suka atau tidak sebelum Anda masuk pada pekerjaan itu, maka semakin lama Anda dalam pekerjaan itu, Anda akan semakin bisa memutuskan. Sedapat mungkin tanyakan detil tugas sehari-hari yang harus Anda kerjakan pada saat wawancara.

5. Seberapa penting pekerjaan Anda terhadap perusahaan? — Mengetahui di mana posisi Anda dalam suatu organisasi dan bagaimana kontribusi Anda terhadap keseluruhan tujuan perusahaan akan member Anda gambaran seberapa pentingnya pekerjaan Anda itu.

6. Bagaimana jam kerjanya? — Sebagian besar pekerjaan memiliki jam kerja yang biasa; tetapi ada juga pekerjaan yang menuntut kerja pada malam hari, akhir pekan, atau pada hari libur. Beberapa pekerjaan menuntut adanya lembur untuk mengejar deadline ataupun target penjualan maupun target produksi. Pertimbangkanlah bagaimana jam kerja itu akan mempengaruhi kehidupan personal Anda.

7. Berapa lama biasanya karyawan bertahan di perusahaan ini? — Dalam membaca hal ini harus berhati-hati. Tingkat turnover yang tinggi bisa berarti karyawan tidak puas terhadap pekerjaan. Tetapi bertahan sangat lama dalam suatu pekerjaan juga bisa menjadi sinyal malas berubah. Perhatikan baik-baik pada awal ketika Anda masuk, apakah orang-orang tampak bahagia di sini?

8. Apa saja peluang yang ditawarkan perusahaan? — Sebuah pekerjaan yang baik akan memberi Anda banyak peluang untuk belajar keterampilan baru, meningkatkan pendapatan Anda, dan meningkatkan posisi Anda dalam hal otoritas, tanggung jawab, dan prestis. Kurangnya peluang-peluang seperti itu akan menyebabkan turunnya semangat kerja dan berujung pada kebosanan dan frustrasi. Carilah perusahaan yang memiliki jalur karir dan program training untuk Anda. Cari tahu skill apa yang dapat diajarkan perusahaan pada Anda.

9. Apakah ada pengembangan? Perusahaan tempat Anda bekerja seharusnya memberi Anda kemungkinan promosi dalam organisasi. Apakah tahapan selanjutnya dalam tangga karir tempat Anda berada? Apabila Anda harus menunggu suatu posisi kosong sebelum Anda bisa dipromosikan, berapa lama biasanya diperlukan untuk hal ini? Ketika peluang untuk naik jabatan ada, akankah Anda bersaing dengan pelamar dari luar perusahaan? Bisakah Anda pindah ke bagian lain di perusahaan, ataukah mobilitas semacam itu terbatas?

Continue Reading

5 Hal Yang Patut Anda Coba Selagi Masih Muda

Banyak orang bilang masa muda adalah masa-masa yang cukup bahagia. Kebanyakan yang kita pikirkan adalah bagaimana hidup bersenang-senang dan enjoy menikmati hidup. Bagi Anda yang sudah dewasa dan tua, mungkin Anda masih ingat masa-masa muda yang sudah Anda lalui.

Anda hepi-hepi. Yang sering Anda lakukan adalah berkumpul dan nongkrong bersama teman sambil bergosip dan ngerumpi mengenai cewek idaman. Pergi menonton film di bioskop pada akhir pekan. Pergi liburan atau ke luar kota bareng teman atau sahabat. Mengajak gebetan kumpul bareng dan lain sebagainya.

Pemikiran kita saat itu tidak serumit dan sekompleks saat dewasa yang kadang sudah banyak pikiran dan masalah. Pikiran kita saat muda kadang tidak terlalu berpikir sampai jauh ke depan. Anda pasti sering mendengar, “Ngapain mikir terlalu jauh. Selagi masih muda, enjoy aja.”

Nah, pada kesempatan kali ini, saya menulis artikel buat Anda yang merasa masih muda atau single atau belum menikah. Orang bilang jangan sia-siakan masa muda karena tidak akan pernah kembali lagi. Ketika kita sudah dewasa dan tua, kita akan sadar betapa menyenangkannya masa muda. Saya setuju dengan ini.

Makanya saya tulis artikel ini dengan harapan agar Anda dapat memanfaatkan masa muda Anda dengan sebaik-baiknya. Apa saja yang dapat Anda lakukan agar masa muda Anda bermakna?

1. Kejar Impian Anda.

Setiap orang punya impian, tidak terkecuali Anda. Justru saat masih muda upayakan untuk mewujudkannya. Mengapa? Ada beberapa teman yang ingin berbisnis dan di sisi lain mereka tidak menikmati pekerjaan mereka. Lalu saya tanya mereka mengapa tidak mencoba? Jawabnya, “Mana bisa aku meninggalkan pekerjaanku. Anak istriku mau makan apa kalau gagal.” Alasan yang masuk akal tapi sebenarnya ironis. Mereka terjebak. Karena itulah Anda yang masih muda atau single seharusnya punya peluang yang lebih besar karena tekanan masih kecil dan tidak ada tanggungan. Kalau pun gagal, Anda masih bisa hidup. Anda masih bisa mengharapkan orangtua. Masa muda adalah waktu yang tepat untuk mengejar apa pun yang Anda impikan tanpa perlu terlalu khawatir dengan kegagalan.

2. Berpetualang atau liburan ke luar kota/negeri.

Jika Anda punya dana berlebih, Anda boleh mencoba ini. Saat liburan, cobalah berpetualang atau travelling ke luar kota atau luar negeri atau tempat yang sangat ingin Anda kunjungi. Anda bisa melakukan ini ramai-ramai bersama teman dan sahabat Anda. Ini akan menjadi pengalaman yang sangat seru. Selain itu Anda hanya mengeluarkan biaya untuk Anda sendiri saja. Bayangkan jika Anda pergi bersama keluarga apalagi ke tempat yang jauh, biayanya pasti berkali lipat. Jika Anda tidak kaya, Anda mungkin akan kesulitan melakukan hal ini lagi. Apalagi jika hidup Anda pas-pasan setelah berkeluarga, dipastikan aktivitas ini harus Anda lupakan. Selagi masih muda, nikmati selagi bisa.

3. Bangun koneksi atau pergaulan dengan seluas-luasnya.

Zaman sekarang kita butuh pergaulan dan koneksi. Ini berhubungan dengan peluang. Semakin banyak orang yang kita kenal, semakin banyak peluang yang kita miliki. Biasanya peluang bisnis atau pekerjaan. Selagi Anda masih muda dan single, Anda bisa lakukan ini dengan mudah karena Anda belum terikat dan masih bebas seperti burung di angkasa. Ketika Anda berpacaran, kebebasan tersebut akan berkurang. Setelah menikah mungkin Anda akan seperti burung yang terkurung dalam sangkar. Memang tidak semuanya seperti itu, tapi jumlahnya tidak sedikit. Anda tentu punya teman yang dulunya sangat dekat. Berkumpul, nongkrong dan berpetualang bersama. Setelah pacaran, jarak antara Anda dan dia makin jauh.

4. Hindari sesuatu yang dapat merusak masa depan Anda.

Pernah melihat remaja yang masa depannya hancur gara-gara narkoba, mabuk-mabukan, hamil di luar nikah atau terlibat dalam aktivitas yang menghancurkan hidupnya? Banyak, bukan? Selagi masih muda, isi hidup Anda dengan sesuatu yang bermanfaat dan positif. Jika Anda terjebak dalam hal negatif, hidup Anda yang panjang akan rusak selamanya. Jadi jaga diri Anda baik-baik. Hindari lingkungan yang negatif.

5. Persiapkan diri Anda menyongsong masa depan.

Banyak hal yang bisa Anda lakukan selagi masih muda. Anda memiliki lebih banyak kebebasan. Gunakan itu untuk mempersiapkan masa depan Anda. Masa depan Anda tergantung dari apa yang Anda lakukan sekarang. Jadi lakukanlah apa yang ingin Anda lakukan sepanjang itu tidak merugikan diri Anda sendiri dan orang lain. Jika Anda sudah punya bekal, perjalanan menuju masa depan akan terasa lebih mudah dan tanpa banyak rintangan.

Continue Reading

Pentingnya Mengetahui Bakat dan Minat

Di zaman yang semakin cepat berubah ini, semakin banyak orang yang bingung dengan karier yang ingin digeluti. Mulai dari mereka yang masih sekolah atau kuliah hingga yang sudah bekerja sekalipun. Kebingungan yang paling menonjol adalah bingung menentukan pilihan, baik pilihan jurusan ataupun karir yang ingin digeluti nantinya.

Di bangku sekolah, banyak siswa yang bingung mau menentukan jurusan IPA atau IPS, akhirnya mereka cenderung dipilihkan oleh orangtua atau memilih jurusan hanya karena ingin menghindari pelajaran tertentu. Begitu pula saat memilih jurusan kuliah, banyak calon mahasiswa yang memilih jurusan berdasarkan pilihan orangtua atau berdasarkan jurusan yang menurut mereka bergengsi.

Di dunia kerja pun tidak jauh berbeda, banyak orang yang memilih suatu bidang pekerjaan tertentu, tetapi ternyata merasa stres dan tidak cocok saat menjalaninya. Banyak pula orang yang memilih pekerjaan tidak sejalur dengan jurusan yang diambil saat kuliah karena mempertimbangkan masukan orang lain yang belum tentu benar adanya. Sebenarnya, mengapa fenomena ini terjadi?

Di Indonesia, hal ini kemungkinan terjadi karena kurangnya kesadaran seseorang untuk mencari tahu berbagai informasi mengenai diri sendiri, termasuk juga mengenai karier yang ingin mereka geluti. Padahal, informasi terkait karier tersebut sangatlah penting karena berkenaan dengan masa depan yang akan dibangun nantinya.

Salah satu cara untuk mengetahui informasi terkait karier adalah dengan mengikuti tes bakat dan minat dalam rangka mengetahui bakat dan minat apa yang kita miliki. Tes ini selain dapat membantu seseorang untuk memilih bidang karier yang sesuai minat atau bakat, juga mengarahkan seseorang untuk mengembangkan diri di masa mendatang.

Perlu dipahami bahwa bakat merupakan kemampuan yang dapat kita lakukan dengan baik, tanpa harus berusaha secara khusus untuk memiliki kemampuan tersebut (kemampuan alami yang kita miliki). Sedangkan minat merupakan kesukaan kita terhadap sesuatu, untuk memiliki kemampuan di bidang yang kita sukai tersebut, diperlukan adanya usaha tertentu.

Kita semua bebas memilih untuk menekuni bakat atau minat, tapi tidak disarankan menekuni keduanya. Karena semakin pikiran dan konsentrasi kita terpecah-pecah, akan semakin berat kita menjalani prosesnya. Entah bakat atau minat yang dipilih dan ditekuni, keduanya pasti membutuhkan waktu, tenaga, pikiran, dan usaha yang tidak sedikit untuk akhirnya seseorang berhasil di bidangnya.

Hal yang terpenting untuk diingat adalah Anda dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain melalui bidang yang dipilih tersebut. Rasa bermanfaat akan menimbulkan rasa bermakna atas apa yang kita lakukan. Bukankah itu sebuah pencapaian luar biasa?

Banyak yang masih belum mengetahui bahwa tes bakat dan minat dapat dilakukan secara mandiri dan independen. Tes tersebut juga dapat dilakukan dengan mudah, antara lain dengan mengikuti tes bakat dan minat yang diadakan oleh fakultas psikologi, lembaga psikologi, atau dapat diikuti secara cuma-cuma dengan membuka website-website tertentu yang ada di internet.

Dengan mengetahui bakat dan minat yang Anda miliki, Anda dapat menentukan arah karier secara jelas. Misalnya, jurusan apa yang akan Anda pilih saat duduk di bangku SMA (IPA atau IPS), jurusan apa yang akan Anda pilih saat memasuki jenjang perkuliahan, pekerjaan apa yang akan Anda cari selepas kuliah, dan seterusnya.

Semakin Anda mengetahui hal-hal terkait diri Anda, semakin baik pula Anda dapat mengetahui karier yang cocok dengan diri Anda (Bailey, 2006). Memiliki informasi yang spesifik terkait diri Anda juga dapat memudahkan Anda untuk mengidentifikasi karier yang sesuai. Mengetahui arah karier, pada akhirnya dapat membuat Anda fokus dengan kekuatan Anda sehingga Anda tidak perlu lagi mengalami kebingungan dan membuang-buang waktu dengan hal yang tidak disukai.

Bila Anda dapat menentukan karier berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki, Anda akan menjalankan karier tersebut dengan senang dan optimal. Mulailah dari sekarang, tingkatkan kesadaran untuk mencari tahu bakat dan minat yang Anda miliki!

Referensi:
Bailey, M. A. (2006). Finding the Right Career Path. San Fransisco, CA: WetFeet, Inc.

Continue Reading

Teknik Mencari Kerja

Sebagai freshgraduate, Anda akan dihadapkan pada kerasnya mencari kerja di dunia nyata. Kompetisi dengan sesama lulusan, persyaratan akademik yang ketat, perusahaan yang mensyaratkan banyak hal, dan masih banyak tantangan lain lagi yang tidak terbayangkan oleh Anda.

Mau mundur? Jangan. Anda hanya perlu melakukan persiapan. Intinya adalah Anda tahu apa yang Anda inginkan dan lakukan persiapan sebaik mungkin. Inilah teknik mencari kerja untuk Anda yang sedang memburu karir.

1. Dalam tahap ini, Anda perlu mengalokasi waktu Anda untuk mencari informasi lowongan kerja. Namun sebelumnya Anda sudah membuat catatan tentang apa tujuan kerja Anda dan Apa yang ingin Anda capai. Setelah catatan ini jadi, cari perusahaan yang menjadi tujuan Anda. Gunakan internet untuk mencari perusahaan idaman Anda, biasanya perusahaan besar juga menyediakan informasi lowongan kerja. Sebelumnya lakukan riset kecil-kecilan dengan membandingkan untung rugi perusahaan-perusahaan yang menjadi idaman Anda. Kaitkan juga dengan catatan pribadi Anda. Usahakan realistis dan ingat di luar sana juga banyak rekan Anda yang berburu pekerjaan, jadi persiapkan dengan sebaik mungkin diri Anda. Jangan hanya menggunakan satu media untuk berburu pekerjaan. Gunakan jaringan pertemanan, keluarga, koran, dan career days untuk mengejar karir impian Anda.

2. Rencanakan bagaimana Anda akan menjual diri Anda. Buat surat lamaran dan CV yang menarik. Munculkan sisi-sisi positif dalam diri Anda, banyak membaca buku tentang teknik-teknik wawancara yang efektif dll, melatih mental Anda untuk siap menerima yang terburuk dan siap untuk bangkit lagi.

3. Susun deadline dan target. Waktu Anda sangat berharga karena itu buat deadline dan target yang menantang tapi juga dapat tercapai. Berapa lamaran yang akan Anda kirim/minggu, berapa banyak perusahaan/organisasi yang akan Anda riset/hari. Berapa jam sehari Anda gunakan untuk membaca buku-buku penambah motivasi, dsb. Dengan demikian Anda menjadi lebih fokus dan waktu Anda terkelola dengan baik.

Jadi tunggu apa lagi? Mulailah dari sekarang. Karir impian menunggu Anda.

Continue Reading

Tips Negosiasi Gaji

Agar dapat menegosiasikan kompensasi Anda dengan efektif, pertama-tama Anda harus memahami apa yang penting bagi Anda, dan apa yang dicari dalam posisi tersebut. Jadikanlah apa yang dapat Anda berikan kepada perusahaan sebagai dasar negosiasi Anda.

Lakukan persiapan sejak awal Anda mencari pekerjaan. Jangan menunggu hingga saat interview atau saat Anda sudah ditawarkan posisinya, baru memikirkan gajinya. Terkadang pertanyaan tentang gaji sudah ada sejak telepon pertama atau bahkan pada saat mengirimkan surat lamaran. Hati-hati dengan permainan ini, jangan sampai Anda memasukkan harga terlalu tinggi sehingga tidak mendapatkan kesempatan selanjutnya, atau meminta harga yang terlalu rendah padahal Anda berhak mendapatkan lebih sejak awal.

Lakukan riset perbandingan gaji

Dapatkan perkiraan kompensasi untuk seseorang dengan kemampuan, kualifikasi, pengalaman, tahun bekerja, fokus industri, dan lokasi yang sama dengan Anda.

Bagaimana mendapatkannya?

Dengan sumber yang sangat banyak di internet, di perpustakaan, dan melalui teman-teman, Anda jangan hanya mempercayai satu sumber informasi untuk mendapatkan perbandingan data gaji. Memang Anda tidak akan mendapatkan angka yang persis untuk data gaji, tetapi setidaknya Anda mendapatkan gambaran sebelum bernegosiasi, berapa harga pasar yang adil.

Banyak situs web tentang karir yang dapat membantu Anda mendapatkan data ini. Situs web lowongan juga sering kali menampilkan gaji yang ditawarkan.

Bila bertemu teman dalam acara-acara networking, sempatkan juga untuk mendapatkan data tersebut. Tentu saja Anda tidak langsung menanyakan berapa gaji teman Anda tersebut, tetapi Anda dapat menanyakan hal-hal seperti:

  • “Berapa ya kira-kira gaji seseorang dengan pengalaman yang sama dengan saya di perusahaan Anda? Berapa kira-kira pendapatan seorang dengan kinerja terbaik?”
  • “Bagaimana perusahaan Anda menentukan gaji? Bagaimana perusahaan Anda menghargai seorang programmer Java dengan pengalaman lima tahun?”
  • “Saya sudah terlalu lama berada di sebuah perusahaan yang sama, jadi tidak mengetahui perkembangan gaji. Bolehkah Anda cerita sedikit informasi umum tentang perusahaan Anda?”

Pastikan Anda berbicara dengan teman Anda yang bekerja pada perusahaan besar. Kebanyakan organisasi besar mempunyai batasan gaji yang tetap berdasarkan tingkatan pekerjaan. Dengan mendapatkan data dari berbagai sumber maka Anda tidak ‘blank’ ketika tiba saatnya bernegosiasi.

Menyusun target gaji

Ketika akan membuat target gaji, jangan lupa tentang bonus dan benefit jangka panjang yang akan hilang karena Anda meninggalkan pekerjaan Anda saat ini. Contohnya: bonus akhir tahun, komisi penjualan yang dibayarkan per tahun, Stock option apabila ada, dan tunjangan pensiun. Setelah menganalisa semua temuan di atas, buatlah target kompensasi Anda dalam tiga kategori:

  1. Angka ‘Realitas’: Angka terendah yang akan Anda terima, jumlah yang mencukupi untuk membayar tagihan-tagihan dan membuat Anda nyaman bekerja dan memiliki tabungan jangka panjang.
  2.  Angka ‘Nyaman’: Jumlah yang akan Anda terima dan merasa bahwa Anda telah dihargai cukup, angka yang masuk akal.
  3. Angka ‘Impian’: Gaji ideal atau tingkat kompensasi seorang dengan kinerja terbaik (top performer)dalam posisi yang Anda incar tersebut.

Supply and demand

Hukum persediaan dan permintaan (supply and demand) juga berlaku dalam negosiasi gaji. Apabila keahlian Anda sangat sulit dicari, maka permintaan lebih besar dari persediaan sehingga Anda mempunyai kekuatan besar dalam negosiasi. Demikian pula sebaliknya, apabila kandidat dengan keahlian seperti Anda berlimpah, maka akan sulit bagi Anda untuk menawar.

Simpanlah pembicaraan tentang gaji hingga seakhir mungkin. Saran terakhir adalah, simpanlah pertanyaan tentang gaji ini pada tahapan seakhir mungkin. Karena apabila di awal sudah tidak cocok dengan gaji maka Anda kehilangan kesempatan untuk dipertimbangkan.

Bila perusahaan memaksa dengan mengharuskan mencantumkan gaji yang diharapkan (expected salary), maka yang bisa dilakukan adalah, setidaknya jangan mencantumkan gaji harapan di surat lamaran. Apabila perekrut tidak menemukan bagian gaji di surat lamaran Anda, setidaknya dia telah membaca surat lamaran dan kemudian mencari di CV. Itu berarti setidaknya dia telah membaca CV Anda sebelum membaca mengenai gaji.

Continue Reading

5 Tips menghadapi Transisi Karir

Saat ini Anda mungkin dihadapkan pada dilema ingin resign dari pekerjaan yang telah berjalan bertahun-tahun. Ada cukup banyak alasan mengapa Anda pada akhirnya harus berhenti. Faktor penyebabnya antara lain adalah karena usia, lingkungan pekerjaan, keputusan yang diambil oleh pihak atasan, karena ingin mencoba sesuatu yang baru, merasa stuck dengan pekerjaan yang sekarang dan sebagainya.  Setelah akhirnya mantap memutuskan untuk berhenti bekerja, apa yang akan  Anda lakukan selanjutnya? Nah, jika Anda ingin berhasil di karir yang baru langkah-langkah berikut ini bisa Anda lakukan:

1. Ubah Mindset

Langkah pertama adalah dengan mengubah mindset terlebih dahulu. Para ahli mengatakan bahwa, kunci sukses saat bekerja adalah dengan cara mengubah mindset/ kesadaran. Ada dua tipikal mindset yang seringkali dilakukan oleh para pekerja saat ini. Mindset tersebut adalah job security dan career security. Yang dimaksud dengan job security adalah, sebagai staf, kita menggantungkan hidup pada pekerjaan, apa yang ada  dalam pikiran kita hanyalah melakukan apa yang dituntut oleh atasan, agar tidak dapat sanksi, dan paling tidak, tidak melakukan kesalahan.

Sedangkan, career security adalah, kita bekerja bukan semata-maa karena tugas, atau takut mendapatkan sanksi yang tegas dari atasan. Tetapi, kita melakukan pekerjaan tersebut dengan tujuan agar diri dapat berkembang dan potensi tersalurkan, kita melakukan pekerjaan dengan sepenuh dengan senantiasa melakukan inovasi agar kompetensi semakin baik. Jika mindset career security yang Anda kembangkan, bukan tidak mungkin Anda akan menjadi pribadi yang kompeten, multi talent karena banyaknya pengalaman yang Anda dapatkan selama berproses di tempat kerja.

2. Jaga Kesehatan

Apapun bidang karir yang ditekuni, tentu ada saja konflik yang membuat diri rawan stres, beban, dan mengalami tekanan. Tidak hanya saat sedang berkarir saja, namun pada saat transisi karir pun sama. Konflik yang kita alami selama transisi karir, seperti komplain dari keluarga tidak sebaiknya kita jadikan beban.  Anda bisa menjadikannya motivasi maupun ajang untuk mengembangkan kompetensi dalam diri. Kesehatan fisik kita butuhkan karena tubuh adalah media pelaksana konsep yang ada dalam pikiran.  Mental tetap senantiasa dijaga agar tidak down dalam menghadapi konflik.

3. Miliki Aset

Masa transisi karir akan lebih mudah jika Anda memiliki aset yang cukup.  Aset tersebut meliputi aset material dan juga non-material. Aset material, termasuk keuangan sangatlah penting untuk mendukung mobilitas dan sebagai modal untuk memulai pekerjaan baru baik itu di sektor formal maupun informal. Sedangkan, aset non material adalah dalam bentuk kompetensi pribadi, berapa banyak relasi yang kita miliki, seberapa banyak informasi yang kita dapatkan untuk mendapatkan pekerjaan yang baru.

4. Miliki Rencana

Penting bagi Anda untuk mengetahui apa rencana Anda ke depannya dan bagaimana implementasinya. Apakah Anda ingin istirahat saja di rumah, apakah Anda ingin menjadi entrepreneur dengan bekal yang Anda dapatkan, atau Anda ingin mencari tempat kerja baru?.

Apapun itu, Anda perlu persiapan yang berbeda-beda tergantung dari apa tujuan Anda. Disini, yang paling mendasar dan Anda butuhkan untuk mendapatkan karir baru adalah keyakinan, selain visi, ilmu dan pendanaan yang Anda miliki.

5. Ketahui Karakter Diri Sendiri

Faktanya, banyak orang yang keluar masuk tempat kerja karena merasa tidak cocok dengan pekerjaannya. Ini menunjukkan ada satu step mencari kerja yang dilewati, yaitu mengenali karakter diri sendiri. Ya, sebelum memilih karir baru, langkah yang bisa Anda lakukan adalah dengan membaca karakter diri pribadi, apakah Anda termasuk pribadi yang introvert ataukah ekstrovert. Jika sudah tau jawabannya, carilah referensi jenis pekerjaan apa yang cocok untuk tipikal pribadi tersebut dan tanyakan pada diri apakah Anda yakin dengan karir yang Anda pilih itu.  Anda bisa mendatangi lembaga atau perusahaan yang menyediakan jasa untuk membantu Anda mengenali diri sendiri, sekaligus juga menemani Anda dalam masa-masa transisi karir.  Ini penting agar waktu Anda tidak habis untuk berpindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain sehingga kompetensi yang Anda miliki tidak tersalurkan dengan maksimal dan menjadi rawan stres. Semoga tips memilih karir pada saat transisi karir diatas bermanfaat.

Continue Reading